Tool Mempercepat Akses Internet Gratis

Apakah Terkadang Anda Sangat Bosan Menunggu Terbuknya Website yang kita lihat karena lemotnya Koneksi yang Anda miliki?!Koneksi Yang lemot tentu saja akan mengganggu aktifitas Anda di DUnia maya,Jika Anda Mau menambah Bandwitch Koneksi Internet yang anda miliki Tentu saja ANda Akan Menghabiskan Banyak biaya.Memang itu tak menjadi masalah jika anda punya banyak Uang tapi jika uang yang anda miliki Pas-pasan mungkin anda Bisa Mencoba Sebuah Tool Untuk mempercepat Koneksi Internet yang bernama Cfossspeed.

Dengan Tool Mempercepat Akses Internet Gratis ini Koneksi anda akan sedikit bertambah lebih cepat dari biasanya,Apalagi jika dipadukan dengan Mozilla Firefox versi terbaru saya rasa Koneksi anda akan cukup memuaskan.
Sebetulnya Tool Mempercepat Akses Internet Gratis ini tidak menambag Bandwith yang anda miliki,hanya saja tool ini akan membantu komputer anda mengoptimalkan Bandwitch yang anda miliki.Kayaknya Segini saja Review saya tentang Tool ini,Silahkan Download Tool Mempercepat Akses Internet Gratis ini Di Link Dibawah :)

Download CFossspeed Here
Selanjutnya...

MENANGKAL AKSI TERORISME DI WILAYAH BALI


Sering kita akhir-akhir ini selalu dicekoki oleh pemahaman yang sempit bahkan seolah terkooptasi oleh pendapat spekulan tentang upaya menangkal aksi terorisme yang didasarkan pada pemenuhan standarisasi pengamanan diantaranya jumlah dan kualifikasi Satpam, alat-alat detektor, SOP dan lain sebagainya. Maka timbul pertanyaan dari penulis, “sudah cukup amankah bila pemenuhan standarisasi pengamanan tersebut terpenuhi?”

Mungkin jawabannya “BELUM”

Mengapa? Karena standarisasi pengamanan diatas hanya dari segi Hard Power saja, sedangkan segi Soft Power (pendekatan kemanusiaannya) yang sangat berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap terwujudnya rasa aman, masih belum tersentuh. Mungkin banyak orang yang enggan membicarakan soft power karena jauh dengan masalah “proyek” (profit oriented).
Oleh karena itu ada baiknya penulis menjelaskan pendekatan soft power dalam menangkal aksi terorisme yang dapat dilaksanakan di wilayah Bali.

1. Social Capital (Modal Sosial). Hubungan sosial yang erat antar perorangan maupun kelompok yang sudah ada sebagai warisan leluhur antara lain : hubungan adik-kakak, anak-orang tua, antar tetangga, dan lain sebagainya. Bila seorang adik berbuat nakal, maka kakaknya berusaha menghentikan dan menasehatinya. Begitu juga bila ada keluarga datang dan bermalam, tentu tetangga mengetahui dan ada kepedulian untuk saling memperhatikan, memahami serta saling menghormati. Modal sosial ini harus tetap dipelihara dan dikembangkan, jangan sampai anaknya pergi entah kemana…orang tua atau keluarganya tidak tahu?


2. Social Networking (Jejaring Sosial). Sebagai masyarakat sosial, maka setiap perorangan, perusahaan, instansi, dll memiliki kewajiban untuk bersosialisasi dengan berbagai elemen bangsa, tidak terkecuali atau menjadi eksklusif. Jejaring sosial dapat menjadi early warning dan daya tangkal terhadap kemungkinan adanya ancaman.

Selanjutnya...

Menyusun APBN Rumah Tangga

Ada baiknya kita introspeksi tentang yang satu ini......sedapat mungkin kita bisa lebih berhemat dan sadar bagaimana gaya hidup selama ini. Apakah pengeluaran selama ini sudah cukup efektif, atau suka membengkak dimana-mana? Nah, bagaimana anggaran belanja bisa diperhitungkan tahunan? Simak pemaparan Eko Endarto, RFA dari Finansia Consulting – Jakarta


Anggaran Rutin dan Khusus
Langkah pertama yang harus diambil sebelum menentukan merinci anggaran tahunan, dengan membagi anggaran dasar menjadi dua kriteria rutin dan khusus. Pembagian ini sesuai dengan tujuan mencapai keinginan dan kebutuhan
keluarga.

Anggaran khusus merupakan jenis pengeluaran yang direncanakan untuk kebutuhan khusus atau tujuan tertentu, seperti menyekolahkan anak, rencana berlibur, DP rumah dan sebagainya. Anggaran khusus ini tak harus merupakan rancangan untuk rencana di tahun yang sama. Namun juga bisa disisihkan untuk beberapa tahun kemudian. Misal, untuk berlibur ke luar kota di tahun 2012, atau anggaran sekolah anak untuk masuk SMA tahun 2015 dan sebagainya.

Sedangkan anggaran rutin adalah anggaran yang dibuat untuk kebutuhan yang besarnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya plus nilai inflasi. Misalnya, anggaran untuk pembayaran utang, setoran rutin investasi dan belanja rutin keluarga.


Tentukan Prioritas
Pada dasarnya semua anggaran pengeluaran memiliki skala prioritas, agar pengelolaan keuangan dapat dipantau. Misalnya, 10 persen untuk sosial keagamaan, 30 persen untuk cicilan utang, 20 persen untuk setoran investasi dan proteksi (asuransi), sisanya untuk kebutuhan rutin dan biaya hidup.

Barulah bisa dimainkan dari pos kebutuhan hidup yang cenderung fluktuatif. Buat prioritas kembali, kebutuhan yang benar-benar pokok, kebutuhan sekunder dan tersier (mewah). Tujuannya agar pengeluaran benar-benar untuk memenuhi kebutuhan bukan sekedar keinginan.

Jangan lupa sisihkan anggaran cadangan sekitar 3 kali pengeluaran bulanan. Bisa diupayakan dengan menyisihkan 20% dari setoran investasi (dalam rekening tersendiri, red.), kemudian baru dimasukkan ke produk investasi seusai jangka waktu tujuan. Dana cadangan ini bermanfaat sebagai buffer, jika terkadi sesuatu dengan penghasilan rutin rumah tangga. Misal, suami terkena PHK, pengeluaran rutin membengkak sehingga harus mencari penghasilan baru, pengeluaran mendadak atau terjadi hal-hal tak diinginkan yang tidak terjamin asuransi, dan sebagainya.


Sistem Kalender
Setelah prediksi anggaran dibuat, selanjutnya perlu rencana yang lebih konkrit. Banyak cara yang bisa ditempuh untuk merealisasikan anggaran tahunan, salah satunya dengan menggunakan sistem kalender. Caranya, buat daftar yang memuat tentang kapan, berapa dan untuk apa pengeluaran dilakukan. Lalu konfersikan pada kalender yang ada di rumah.

Namun hanya untuk pengeluaran khusus dan pengeluaran rutin yang besar saja. Anggaran rutin tidak dimasukkan ke dalam kalender, karena sudah bersifat rutin dikeluarkan dan tidak perlu diingatkan secara khusus.

Jangan lupa tetap memisahkan anggaran rutin dan khusus. Tujuannya agar pemegang keuangan keluarga bisa ingat dan tak lupa kewajiban serta komitmennya.
Misalnya, pada tiap tanggal 1 bulan Januari hingga Desember bayar cicilan mobil, tiap tanggal 15 Januari hingga Desember bayar setoran pendidikan anak dan seterusnya.


Patuhi yang Sudah Dibuat
Setelah seluruh anggaran selesai dibuat bersama pasangan, langkah selanjutnya adalah do what you write and write what you do. Lakukan sesuai apa yang telah dianggarkan tersebut. Tuliskan setiap langkah yang akan diambil, untuk mengevaluasi apakah tindakan kita sudah sesuai dengan rencana dan anggaran. Mudah, bukan?
Selamat mencoba...
Selanjutnya...

Menghitung Biaya Sekolah Anak

Menurut perencana keuangan Mike Rini Sutikno, CFP, biaya sekolah anak selalu menjadi masalah keuangan rumah tangga. “Pendidikan sama pentingnya dengan kebutuhan pokok seperti sandang, pangan, dan rumah. Dan setiap orangtua harus bisa mengantisipasi, karena pertama, pendidikan itu, meski bukan kebutuhan hidup pokok, tapi sangat krusial dalam rangka membangun kemandirian seseorang anak. Dengan pendidikan, anak nantinya bisa memiliki basic kompetensi untuk bisa menjadi individu yang mandiri, termasuk mandiri secara finansial,” jelas Mike.
Oleh karena itu, orangtua harus bisa menyelanggarakan dana pendidikan. Masalahnya, biaya ini tidak murah, selalu naik dari tahun ke tahun. Dalam mempersiapkan dana pendidikan, orangtua dituntut untuk bisa mengalokasikan penghasilan mereka, sementara kemampuan ini tidak merata. Semakin berat dana pendidikan yang harus disiapkan, semakin besar pula dana yang harus dialokasikan.

Orangtua rata¬-rata punya penghasilan, tapi belum tentu bisa mengalokasikan untuk tabungan dana pendidikan anaknya. Faktornya banyak, mulai dari beban biaya hidup, kesalahan pengelolaan keuangan keluarga, menganut gaya hidup yang kurang tepat, sampai inflasi.

Untuk itu harus ada sebuah perencanaan dana pendidikan, sehingga orangtua mampu membayar biaya pendidikan anak sesuai jenjang pendidikannya. Konsep dana pendidikan adalah orangtua menabung sepanjang jangka waktu dana pendidikan anak. Umumnya, jenjang pendidikan anak adalah dari usia 4 (playgrup) sampai usia 18 tahun, jadi sekitar 14 tahun. “Nah, orangtua harus menabung dalam jangka panjang, dan kemudian akan diambil sesuai jenjang pendidikannya, misalnya SD, SMP, dan seterusnya.”

Tampaknya sederhana, tetapi praktiknya banyak tantangan. Kenapa? “Jangka waktu 14 tahun itu jangka waktu yang lama. Inflasi yang terjadi selama 14 tahun itu bisa membuat dana pendidikan membengkak berkali lipat. Ini memberatkan pengalokasian penghasilan orangtua. Juga, rata-rata kenaikan biaya pendidikan tidak sama di berbagai daerah dan sekolah. Nah, tergantung orangtua mau menyekolahkan anak dimana. Orangtua juga harus mempertimbangkan bakat dan minat anak.”

Yang juga harus dipertimbangkan adalah kalau dana pndidikan tersebut berhenti di tengah jalan, karena orangtua tak lagi mampu menabung. Misalnya karena sakit, meninggal, kena PHK, dan sebagainya. Ini harus diantisipasi juga.

Kriteria dana pendidikan yang berhasil adalah pada saat akan digunakan, jumlah dana pendidikan itu cukup, sesuai dengan kenaikan inflasi. “Tinggal tergantung dimana orang tua akan menabung atau menginvestasikan dana pendidikan. Masalahnya, tidak semua orangtua paham bagaimana bisa menabung dengan efektif, karena itu berarti harus punya pengetahuan tentng produk-produk investasi. Bicara mengenai instrumen finanial, berarti kita harus memahami ada risiko dan return (tingkat keuntungan).”


Target Dana

Jadi, bagaimana cara yang efektif? Pertama, orangtua harus mengitung jenjang pendidikan yang akan dilewati anak. Orangtua harus memahami tahapannya. Misalnya berapa usia anak sekarang, kapan masuk SD, SMP, SMA, dan seterusnya. Contoh, pada tahun 2009 anak berusia 3 tahun, berarti ia akan masuk SD tahun 2011, SMP tahun 2017, dan seterusnya.

Langkah pertama, orangtua harus memperhitungkan kapan membayar dana pendidikan. Bukan sekarang, tapi 3 tahun lagi, 9 tahun lagi, dan seterusnya. Setelah mengetahui kapan membayar, berarti orangtua akan tahu berapa lama waktu yang ia punya untuk mempersiapkan dana pendidikan.

Setelah tahu waktunya, kemudian dilihat berapa biayanya sekarang dan nanti. “Ini berarti orangtua harus tahu kemana anak akan disekolahkan, karena biaya pendidikan di berbagai sekolah nggak sama. Orang tua harus tahu ke sekolah mana anak akan disekolahkan.” Misalnya, SD A, SMP B, SMA C, dan seterusnya. Kalau sudah memutuskan pilihan sekolah, orangtua bisa minta informasi sekolah yang bersangkutan. Tanyakan berapa uang pangkal tahun 2009, begitu juga SMP dan SMA, kalau perlu sampai perguruan tinggi.

Selanjutnya, orangtua harus memperkirakan uang pangkal masing-masing jenjang tersebut kelak ketika si kecil akan masuk. Misalnya dengan perkiraan asumsi kenaikan 10 persen per tahun, berarti pada tahun 2011 ketika si anak mau masuk SD A, uang pangkal dari yang misalnya Rp 5 juta, naik jadi Rp 8 juta. “Ngitungnya gampang, kok, pakai rumus feature value, yaitu menghitung berapa nilai masa depan suatu jumlah tertentu saat ini, dengan asumsi kenaikan tiap tahun. Paling gampang tanya ke penjual produk tabungan dana pendidikan seperti bank atau agen asuransi,” kata Mike.

Ketemulah target dana untuk masuk SD tahun 2011, misalnya Rp 8 juta. Berarti dalam 3 tahun, orangtua harus bisa mengumpulkan dana Rp 8 juta. Berapa rupiah setiap bulan yang harus disisihkan dari penghasilan agar tahun 2011 bisa terkumpul uang untuk sekolah anak. Itu baru SD-nya saja. Hal sama berlaku untuk SMP dan SMA.

Setelah tahu berapa target dan setoran setiap bulan, masih ada lagi yang harus dipertimbangkan, yaitu seandainya terjadi sesuatu di tengah jalan, misalnya orangtua kena PHK atau sakit sehingga tak bisa lagi memperoleh penghasilan tetap.

“Kalau begitu perlu diasuransikan. Sebetulnya, menabung sendiri dan beli asuransi sendiri juga bisa. Jumlah yang diasuransikan adalah jumlah dana pendidikan yang perlu dicover, tak perlu berlebihan.” Sekarang, pilihan untuk mengantisipasi risiko tidak terbayarnya DP karena hal-hal tak terduga yang terjadi pada orangtua jauh lebih praktis dan mudah diakses. “Biasanya ada produk dana pendidikan yang sudah sekaligus satu paket dengan asuransi. Yang ditawarkan, jika terjadi risiko pada orangtua, maka orangtua terbebas dari kewajiban membayar setoran. Setoran diterusin pihak asuransi.”

Yang perlu dilakukan adalah berapa jumlah yang harus diasuransikan. “Pakai saja perhitungan yang di awal tadi. Misalnya SD Rp 8 juta, SMP sekian, dan seterusnya. Jumlah tadi bisa ditaruh sekaligus dan diambil ketika anak mulai masuk ke tiap jenjang pendidikan. Kalau tadinya mencicil, maka sekarang sekaligus untuk mengantisipasi risiko tadi.”


Harus Kreatif

Orangtua harus bersikap lebih kreatif supaya persipan dana pendidikan yang ia jalankan tepat guna. “Dana pendidikan itu kan, sifatnya jangka panjang dan ada tahapannya. Masalahnya, kalau orangtua mengambil produk keuangan standar, seperti tabungan, keuntungannya kecil sekali, sementara kenaikan biaya dana pendidikan jauh lebih besar dibanding suku bunga yang bisa diberikan oleh bank. Artinya, kalau orantua ngotot tetap memakai cara itu, setoran tabungan jadi sangat berat karena harus mengejar target dana investasinya.

Oleh karenanya, Mike menganjurkan, jika ada alternatif lain yang bisa memberikan return hasil lebih tinggi untuk investasi dalam jangka panjang, orangtua sebaiknya mempelajari. Orangtua harus meningkatkan selera menerima risiko kerugian. Ada orang yang senangnya cuma menaruh uang di bank, itu artinya dia konservatif sekali, tidak mau ambil risiko apapun. Sebab, produk di luar tabungan selalu ada risiko, seperti lembaga keuangan tutup atau kondisi ekonomi yang tidak stabil yang menyebabkan kinerja instrumen keuangan yang kita pilih turun (risiko sistemik).

Dan karena dana pendidikan ini memiliki tahapan, maka jangka waktu investasinya bervariasi. Ada yang jangka pendek (1-2 tahun), menengah (3 – 5 tahun) dan jangka panjang. Tabungan dan produk keuangan konservatif cocok untuk yang jangka pendek, sementara jangka menengah dan panjang lebih baik pilih produk yang memberikan return lebih baik, seperti obligasi retail, reksadana pendapatan tetap, atau emas. Di atas 5 tahun bisa memaai reksadana saham. “Properti juga bisa, tapi modalnya besar. Masing-masing memang ada plus minunya.”

Hasto Prianggoro.
Selanjutnya...

Speedy

APA ITU SPEEDY

Speedy adalah brand dari layanan akses internet end-to-end untuk penggunaan di residensial atau bisnis kecil dan menengah yang berbasis akses kabel tembaga yang menggunakan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL).

Layanan ini memberikan jaminan kecepatan sesuai dengan paket layanan yang digunakan dari modem pelanggan sampai ke BRAS (broadband remote access server) dengan pilihan kecepatan akses 1 Mbps per line. Sebagai perbandingan, kecepatan akses teknologi dial-up yang digunakan oleh layanan Telkomnet Instan adalah 56 kbps per line.

Paket Speedy yang berlaku di semua lokasi kecuali DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kalimantan adalah sebagai berikut :

Paket Nasional



* : Tidak berlaku untuk beberapa lokasi.
Selanjutnya...

Profil Kabupaten Badung

Kabupaten Badung, satu dari delapan kabupaten dan satu kota di Bali, secara fisik mempunyai bentuk unik menyerupai sebilah "keris", yang merupakan senjata khas masyarakat Bali. Keunikan ini kemudian diangkat menjadi lambang daerah yang merupakan simbol semangat dan jiwa ksatria yang sangat erat hubungannya dengan perjalanan historis wilayah ini, yaitu peristiwa "Puputan Badung".
Semangat ini pula yang kemudian melandasi motto Kabupaten Badung yaitu "Cura Dharma Raksaka" yang artinya Kewajiban Pemerintah adalah untuk melindungi kebenaran dan rakyatnya.


Terletak pada posisi 08o14'17" - 08o50'57" Lintang Selatan dan 115o05'02" - 115o15' 09" Bujur Timur, membentang di tengah-tengah Pulau Bali.

Mempunyai wilayah seluas 418,52 km2 ( 7,43% luas Pulau Bali ), Bagian utara daerah ini merupakan daerah pegunungan yang berudara sejuk, berbatasan dengan kabupaten Buleleng, sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah dengan pantai berpasir putih dan berbatasan langsung dengan Samudra Indonesia. Bagian tengah merupakan daerah persawahan dengan pemandangan yang asri dan indah, berbatasan dengan Kabupaten Gianyar dan kota Denpasar disebelah Timur, sedangkan di sebelah Barat berbatasan dengan kabupaten Tabanan.
Kabupaten Badung merupakan daerah berikilim tropis yang memiliki dua musim yaitu musim kemarau (April - Oktober) dan musim hujan (Nopember - Maret), dengan curah hujan rata-rata pertahun antara 893,4 - 2.702,6 mm. Suhu rata-rata 25 - 30oC dengan Kelembaban udara rata-rata mencapai 79%.

Secara administratif Kabupaten Badung terbagi menjadi 6 ( enam ) wilayah Kecamatan yang terbentang dari bagian Utara ke Selatan yaitu Kecamatan Petang, Abiansemal, Mengwi, Kuta, Kuta Utara, & Kuta Selatan. Disamping itu di wilayah ini juga terdapat 16 Kelurahan, 46 Desa, 369 Banjar Dinas, 164 Lingkungan 8 Banjar Dinas Persiapan dan 8 Lingkungan Persiapan.
Selain Lembaga Pemerintahan seperti tersebut di atas, di Kabupaten Badung juga terdapat Lembaga Adat yang terdiri dari 120 Desa Adat, 523 Banjar dan 523 Sekaa Teruna. Di Kabupaten Badung juga terdapat 1 BPLA Kabupaten dan 6 BPLA Kecamatan serta 1 Widyasabha Kabupaten dan 6 Widyasabha Kecamatan. Lembaga - lembaga adat ini memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan di wilayah Badung pada khususnya dan Bali pada umumnya.

Sebagaimana lazimnya sebuah lembaga, anggota masyarakat adat ini terikat dalam suatu aturan adat yang disebut awig - awig. Keberadaan awig-awig ini sangat mengikat warganya sehingga umumnya masyarakat sangat patuh kepada adat. Oleh karena itu keberadaan Lembaga Adat ini merupakan sarana yang sangat ampuh dalam menjaring partisipasi masyarakat. Banyak program yang dicanangkan Pemerintah berhasil dilaksanakan dengan baik di daerah ini, berkat keterlibatan dan peran serta lembaga adat yang ada
Selanjutnya...

Foto

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
Halaman Pertama



Halaman Kedua

Selanjutnya...
 
Copyright (c) 2010 dibuat oleh Kodim 1611/Badung
Kenangan dari : Letkol Pontjo Wasono K.