Pangdam IX/Udayana dan ISI Denpasar Sepakat


Tema ''Merah Putih'' Pentas Spektakuler pada HUT Ke-65 TNI

PEMENTASAN oratorium kolosal ISI Denpasar dalam serah terima jabatan (Sertijab) Komandan Korem (Danrem) 163/Wirasatya dari Kolonel Inf. Yoedhi Swastanto, MBA kepada Kolonel Inf. Jacob Djoko Saroso yang dilaksanakan, Selasa (21/9) di lapangan Makorem 163/Wirasatya, Jl. Sudirman Denpasar, menuai sukses spektakuler. Panglima Kodam IX/Udayana Mayjen TNI Rachmat Budiyanto yang hadir pada acara tersebut kepincut dan jatuh hati pada kreasi yang menyajikan keindahan bentuk dan isi yang sangat menyentuh hati Pangdam. Sehingga Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar pada Kamis (23/9) kemarin diundang untuk membicarakan suguhan performa yang tak kalah spektakulernya pada acara peringatan HUT ke-65 TNI, 5 Oktober 2010 mendatang.

Rektor ISI Denpasar Prof. I Wayan Rai S, M.A., didampingi Pembantu Rektor IV, PD II Fakultas Seni Pertunjukan, Sekjur Jurusan Tari, koreografer IGA Srinatih, SST., M.Si., serta beberapa dosen lainnya yang telah berkarya dalam oratorium sebelumnya, menghadiri undangan Pangdam di ruangan kerjanya untuk membahas tema yang akan diusung dalam pementasan pada 5 Oktober 2010 tersebut.

Wayan Rai mengucapkan terima kasih dan penghargaan sedalam-dalamnya kepada Pangdam IX/Udayana dan jajarannya yang telah memberi kesempatan kembali kepada ISI Denpasar untuk mempersembahkan karya seni guna mendukung TNI dalam menegakkan kedaulatan dan mempertahankan keutuhan wilayah NKRI.

Dengan merangkul lebih banyak mahasiswa dari seluruh universitas yang ada di Bali, kiranya generasi muda dapat menyalurkan ekspresinya melalui seni. ISI Denpasar akan memberikan yang terbaik bagi TNI sebagai wujud pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni pengabdian masyarakat. Rai juga menambahkan, persembahan ISI Denpasar pada Sertijab Danrem, 21 September lalu, maupun pada 5 Oktober yang akan datang, merupakan implementasi dari slogan ABRI manunggal dengan rakyat.

Mayjen TNI Rachmat Budiyanto yang dalam kesempatan tersebut didampingi Kasdam IX/Udayana beserta jajarannya, Dandim 1611/Badung, Letkol Arh. Pontjo, dengan tulus mengungkapkan kekagumannya dengan pementasan ISI sebelumnya di Makorem 163/Wirasatya, serta ucapan terima kasih atas keindahan pementasan saat itu. Beliau juga berharap keindahan tersebut akan terulang kembali pada HUT ke-65 TNI nanti. Tema ''Merah Putih'' disepakati menjadi tema pementasan spektakuler pada tanggal 5 Oktober 2010 mendatang. Tema yang akan diimplementasikan lewat tampilan seni yang sangat spektakuler dan menakjubkan dengan melibatkan ribuan mahasiswa seluruh Bali ini akan menghadirkan MURI dan diharapkan dapat menjadi ajang promosi pariwisata Bali khususnya, Indonesia pada umumnya. ''Performa seni ISI Denpasar ini akan menjadi kado persembahan terindah bagi TNI dalam ulang tahunnya yang ke-65,'' ujarnya. (kmb)
Selanjutnya...

Dandim ''Masimakrama''


Berita Kota 18 September 2010 | BP

Dandim 1611/Badung Letkol (Arh) Pontjo Wasono bersama Dandim 1626/Bangli Letkol I.W. Suarjana, Dandim 1609/Buleleng Letkol (Inf) Suhardi, dan Dandim 1610/ Klungkung Letkol (Inf) Heri Abriyadi masimakrama ke Gedung Pers Bali K. Nadha, Jumat (17/9) kemarin. Mereka diterima Pimpinan KMB Satria Naradha.
Dalam kunjungan tersebut, mereka berdiskusi tentang upaya-upaya meningkatkan wawasan kebangsaan di wilayah Kodim masing-masing. Selain itu, mereka juga membicarakan masalah ketahanan nasional.
Para Dandim ini juga menyinggung acara serah terima jabatan Danrem 163/Wirastya dari Kol. (Inf) Yudi Swastanto, MBA. kepada penggantinya Kol. (Inf) Jacob Djoko Sarosa. Sertijab akan dilaksanakan Selasa (21/9) mendatang.
Pontjo mengatakan Korem merupakan kompartemen strategis. Seluruh daya ada di wilayah Bali didayagunakan. ''Melalui sertijab, kami ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa Korem cerminan kekuatan masyarakat Bali,'' papar Pontjo.
Ia menambahkan, Bali perlu kenyamanan dan keamanan. Untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan tidak bisa dilakukan sendiri. Semua harus bersinergi.
TNI sesuai tugasnya menjaga teritorial perlu sinergi dengan pemerintah dan masyarakat. Ia juga melihat dukungan media sangat bagus. ''Kami merangkul semua masyarakat. Kami ingin Merah Putih tetap tegak,'' ujar Pontjo yang menjadi Ketua Penyelenggara Sertijab Danrem. (wah)
Selanjutnya...

Bhakti Negara Bukan Preman

Radar Bali

Giliran Dandim Kunjungi Markas BN

Denpasar - Upaya meredakan ketegangan pasca penyerangan Yayasan Dwijendra, Denpasar, Selasa (31/8) lalu terus dilakukan. Terutama oleh pihak-pihak yang terkait. Senin (6/9) sore lalu, misalnya. Dandim 1611/Badung Letkol Arh Pontjo Wasono melakukan kunjungan ke markas Perguruan Pencak Silat Bakti Negara (PPS BN) di Padepokan Batu Makaem, Ubung Kaja, Denpasar.

Ini adalah kunjungan balasan Pontjo setelah sejumlah petinggi PPS BN meminta maaf ke Makodim 1611/Badung, sehari setelah penyerangan, Rabu (1/9) lalu. Dandim hadir bersama Danramil 1611-01 Dentim, Kapten Joko Raharjo yang sempat ditantang berkelahi oleh kelompok penyerang Dwijendra. Pihak BN menyebutnya silaturahmi.

Dari pihak BN hadir langsung Ketua DPD BN Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati (Cok Ace) yang juga bupati Gianyar. Selain itu, petinggi BN juga mengundang Ketua Umum Pengprov Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Bali AA Gde Agung. Bupati Badung itu diundang juga dalam kapasitasnya sebagai dewan pembina BN.

Kemudian jajaran dewan pembina BN lainnya, terlihat Ketut Suwandhi (wakil ketua DPRD Bali), Cahaya Wirawan Hadi (pengusaha), beserta pentolan BN lainnya. Sedangkan dari Dwijendra hadir Ketua Yayasan Ida Bagus Wiana. Tak ketinggalan perwakilan DPC BN se-Bali.

Yang menarik dalam acara tersebut, pihak PPS BN memberikan jabatan kepada Ketua Yayasan Dwijendra Ida Bagus Wiana. Dia diangkat menjadi salah satu pembina perguruan pencak silat (PPS) yang di Bali memiliki 400 ribu lebih anggota itu.

"Kami berharap, lewat pertemuan ini, kesalahpahaman saat kejadian di Dwijendra antara kami dan pihak TNI dapat dijernihkan," kata Ketua Lembaga Pendekar Bakti Negara Bagus Alit Dira.

Sementara Dandim Pontjo Wasono mengatakan, bahwa Bakti Negara selama ini selalu satu visi dengan TNI. Bahkan diakuinya merupakan asuhan TNI dari waktu ke waktu di dalam peran serta mengamankan Bali.

Pontjo juga sempat meluruskan tentang pengertian premanisme. Karena menurutnya Bakti Negara bukan preman. Yang preman itu adalah perbuatan seseorang atau oknum pada saat dia melanggar hukum serta norma-norma yang ada.

"Ini bisa terjadi di mana saja, bahkan di dalam badan TNI pun bisa terjadi. Jadi yang preman itu adalah tindakan dari oknumnya bukan institusinya dan untuk itu pembinaan harus ditingkatkan lagi," katanya.

Sedangkan Ketua DPD BN Bali Cok Ace dan Ketum IPSI Bali AA Gde Agung sama-sama berharap pertemuan itu bisa benar-benar menyelesaikan masalah. Cok Ace berharap agar hubungan BN dan Dwijendra ke depan kembali baik. Serta berharap Dwijendra ikut membina para anggota perguruan pencak silat tertua di Bali itu (berdiri 1947). Dalam pertemuan tersebut juga kembali disepakati untuk proses hukum bagi para pelaku yang telah ditetapkan sebagai tersangka.(han)
Selanjutnya...

Buka Bersama Anak Yatim


Jumat, 03 September 2010


Untuk menyambut Bulan Ramadhan ini, Kodim 1611/Badung menggelar buka puasa bersama puluhan anak yatim. Dalam acara buka bersama itu, juga ikut hadir sejumlah prajurit TNI bersama anggota keluarga masing-masing. Acara ini bertempat di Makodim, Kamis (2/9).

Dandim 1611/Badung, Letkol Arh Pontjo Wasono, menjelaskan acara tersebut digelar dalam rangka berbagi besama . Dalam buka bersama ini diikuti oleh anak yatim dan keluarga dari prajurit. Selain itu, sejumlah tokoh masyarakat dari Forum Kerukunan Antar Umat Beragama di Bali, kemudian jajaran Pemkab badung, Muspida, Wali Kota juga hadir. “Acara buka bersama ini merupakan implementasi sebagai anak bangsa, tentunya saling menghormati kerukunan umat beragama yang ada,’ katanya.

Menurut pria asal Malang Jatim ini, buka puasa tidak hanya dilakukan umat Muslim saja, tetapi juga umat lain. Hal itu dilakukan sebagai bentuk tindakan yang saling menghargai antara satu pemeluk dengan pemeluk lain. “Disinilah tentunya kita saling menghormati satu sama lainnya,” imbuhnya.

Terkait dengan pengamanan lebaran, Kodim 1611 /Badung mengerahkan satu SSK (Satuan Setingkat Kompi) sekitar 150 personel TNI. Mereka ditempatkan untuk mem- beck up kepolisian dalam rangka mengamankan hari besar tersebut. Tapi satu SSK ini yang ada dipermukaan atau yang terbuka dan bergabung dengan anggota Poltabes Denpasar dan Polres Badung,” ulasnya. Beberapa satuan lain seperti Babinsa, Intel juga telah diperintahkan untuk melaksanakan tugasnya di wilayah masing-masing. Dia berharap, pengamanan leberan ini bisa berjalan dengan aman dan lancar.
Selanjutnya...
 
Copyright (c) 2010 dibuat oleh Kodim 1611/Badung
Kenangan dari : Letkol Pontjo Wasono K.