Dandim Badung Harapkan Kepedulian Pengusaha
Denpasar (Bali Post) -
Kesenjangan antarwilayah tak hanya terjadi antara Badung Utara dan Badung Selatan. Di wilayah Petang masih ada kesenjangan sosial antara wilayah yang kesulitan air bersih dengan yang sudah bersentuhan dengan gemerincing dolar. Persoalan tersebut disampaikan Dandim 1611 Badung Letkol Arh. Pontjo Wasono, K. ketika bertemu dengan Pemimpin Kelompok Media Bali Post Satria Naradha di RM Bumbu Desa Renon, Jumat (21/5) kemarin.
Dandim 1611 Badung berharap TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-84 menjadi momentum yang tepat membangun ketahanan wilayah agar kesenjangan sosial tak terjadi. Dalam kaitan ini dia menekankan pentingnya kebersamaan antarpengusaha dibangun melalui kepedulian sosial (corporate social response - CSR). TMMD kali ini menyasar wilayah Sulangai Petang. Wilayah ini perlu mendapatkan perhatian terutama logistik. Bagaimana tanaman produktif wilayah tersebut bisa memberikan nilai tambah yang lebih baik. Untuk itu keterbatasan infrastruktur yang menjadi kendala selama ini akan diperbaiki melalui TMMD.
''Saya harap ada jalan menuju pura sepanjang 200 meter,'' paparnya. Dengan terbukanya jalan, masyarakat dapat menjual produk pertanian lebih mudah sekaligus mengurangi kesenjangan sosial antarwilayah. Wilayah Desa Sulangai yang beriklim sejuk dengan keindahan alam, menurut Dandim, sudah selayaknya bisa dikembangkan menjadi desa wisata sebagaimana desa tetangganya Baha. Terlebih wilayah ini tak jauh dari Kintamani.
Dalam kaitan meningkatkan CSR tersebut, dia juga mengharapkan kepedulian semua pihak ikut bersama-sama membangun fisik wilayah itu. Misalnya pimpinan perusahaan Garuda bisa membantu membangun MCK-nya. Lantas pengusaha mana lagi yang peduli terhadap masyarakat Sulangai.
Dalam pendidikan masih banyak siswa yang memerlukan buku-buku bacaan. Dalam apel pramuka juga terungkap masih banyak anak-anak yang belum memakai sepatu. Jika pengusaha membantu Rp 5 juta saja, bisa membantu 100 sepatu untuk siswa di sana. Bagaimana pengusaha lain membantu ternak bergulir seperti kambing. Misalnya pengusaha bersama-sama membantu Rp 5 juta untuk membeli lima ekor kambing. Jika ada 5 pengusaha bantuannya sama, berarti ada 25 ekor kambing yang bisa dibantu untuk masyarakat. ''Beberapa perusahaan seperti Garuda dan Pertamina sudah merespons positif program ini,'' ucapnya. Dia berharap puncak upacara TMMD bisa dimanfaatkan oleh pengusaha untuk merealisasikan kepedulian.
Pimpinan KMB Satria Naradha merespons positif ide yang ditawarkan Dandim 1611 Badung untuk mendorong pengusaha membangun kepedulian sosial di desa-desa yang memang masih perlu mendapatkan sentuhan. Ditambahkan, desa sebagai wilayah ujung tombak memang perlu terus dikawal pembangunan budayanya dan menjaga unggulan pertanian di wilayah tersebut. (029)