Olahraga renang merupakan salah satu bentuk olahraga yang yang menyehatkan, menyenangkan dan mampu membuat semua anggota keluarga bergembira ria. Keutamaan renang karena mampu memberi efek pada gerakan semua tubuh khususnya kaki, tangan dan leher/kepala. Gerakan leher/kepala ini sangat membantu menjaga keseimbangan sirkulasi darah/saraf dari tubuh ke otak/kepala melalui ‘bottle neck’ di leher. Kebiasaan kita membaca dan menulis apalagi dengan menggunakan computer berjam-jam dari dulu hingga nanti dapat memberi pengaruh pada kelenturan/kekakuan di leher/pundak. Mengatur keseimbangan antara kebiasaan kita dengan peranan renang dalam menjaga fungsi keseimbangan utamanya leher/pundak menjadi penting.
Persoalannya adalah keinginan untuk berenang kerap dihadapkan pada persoalan akses ke kolam renang: jauh dari rumah, repot, mahal (kalau rutin)—belum lagi mempertimbangkan kesehatan/kebersihan kolam renang dan privasi (terutama aurat). Untuk mengatasi kebutuhan soal berenang dan kendalanya tadi, membuat kolam renang sendiri adalah solusinya. Akan tetapi membuat kolam kerap terdengar atau terkesan mahal apalagi melalui konsultan atau kontraktor. Tulisan ini coba menginformasikan bahwa membuat kolam renang dapat dilakukan sendiri dan justru murah. Murah karena kita dapat menyiasatinya. Yang dimaksud kolam renang mini adalah kolam yang ukurannya kira-kira seluas 5×2,5 meter dimana volume air sebanyak 10-15 kubik dengan kedalaman kolam bervariasi antara 80 cm hingga 180 cm.
Bagaimana memulainya?
• Ada kebutuhan untuk berenang (kebugaran dan kesehatan) dan keinginan punya kolam renang sendiri dan memberi fasilitas bagi anak-anak atau keluarga di rumah untuk belajar renang, bergembira ria dan sebagainya.
• Tersedia lahan dengan ruang terbuka minimal 6×3 meter baik disamping maupun belakang rumah. Jika hanya tersisa 3×3 meter yang terbuka dapat digabungkan dengan mengorbankan/substitusi atau komplemen dengan bagian rumah yang tertutup yang selama ini dipandang tidak efektif/kurang memuaskan. Jika ruang tertutup ingin tetap dimaksimalkan dengan kehadiran kolam, lantainya dapat ditinggikan dengan menggunakan dak atau lantai kayu. Sementara diatasnya tetap dapat difungsikan sebagai ruang kerja/ruang baca, ruang instirahat atau gudang atau apa saja yang dipandang sesuai. Ini malah lebih menarik karena kolam sebagian berada di luar bangunan rumah dan sebagian ada di dalam rumah. Manfaat tambahan, jika hujan atau terik, berenang tetap bisa dilakukan.
Biayanya berapa?
Membuat kolam renang sendiri jangan dibayangkan mahal, justru relatif murah. Biaya pembuatan kolam ini saya kira masih bisa dijangkau jika kita hubungkan dengan biaya rekreasi dan biaya kesehatan yang semakin mahal. Perkiraan kasarnya saya hitung hanya sekitar Rp 5 juta. Bagaimana bisa!
• Konstruksi kolam. Biaya konstruksi beton cor sederhana termasuk upah tukang 3 juta, dan keramik 1 juta.
• Peralatan penyaringan/sirkulasi air yang meliputi wadah penyaringan (400 ribu), mesin penyedot, yang biasa digunakan untuk akuarium besar dua buah (satu untuk menarik air dari bak penampungan limpahan ke wadah penyaringan dengan harga 200 ribu dan satu lagi untuk menyedot endapan/kotoran dari dasar kolam yang seharga 100 ribu. Untuk bahan paralon, selang-selang dan serokan sekitar 100 ribu.
• Bahan disinfektan, penjernih air (dan kecantikan air kolam) yang terdiri dari kaporit, tawas, soda api (dan terusi) 100 ribu.
• Instalasi listrik yakni stop kontak ke mesin-mesin dan lampu-lampu sekitar kolam 100 ribu.
Biaya-biaya di atas adalah biaya minimal untuk pemilikan kolam renang dan olahraga renang murah tapi menyehatkan. Jika ingin kolam tambah luas, keramik yang harganya lebih mahal dan penambahan asesoris kolam atau pengintegrasian kolam dengan rumah tentu menjadi lebih mahal (itu soal pilihan). Hanya saja biaya-biaya untuk pokok kolam renang yakni alat penyaringan dan sirkulasi air serta kebutuhan bahan-bahan kimia untuk penjernihan air relatif tetap
Untuk desain kolam renangnya sendiri sangat simpel. Setelah kolamnya sendiri selesai, disamping (salah satu sisi) kolam renang, buat bak penampungan air limpahan kolam dengan volume sekitar 0,25 kubik. Kemudian kolam dan bak dihubungkan oleh satu atau dua lubang di dinding bagian atas kolam (kira-kira 10-20 cm dari teras kolam yang merupakan saluran pembuangan air limpahan permukaan kolam ke bak penampungan. Selanjutnya, mesin sedot yang lebih besar diletakkan di dalam bak yang berfungsi untuk memompa air dari bak ke wadah penyaringan yang berada di teras kolam. Wadah penyeringan itu sendiri memiliki dua bagian yakni bagian penampungan air (ada ijuk) dan bagian tempat air bersih yang muncul ke permukaan wadah melalui sela-sela tumpukan pecahan batu gamping. Batu gamping dan ijuk termasuk satu paket dengan pembelian wadah penyaringan. Kemudian, air yang sudah bersih di dalam wadah dialirkan/disalurkan kembali ke kolam (dengan arah yang berlawanan dengan salurah menuju bak) melalui paralon yang ditanam di bawah teras kolam. Posisi arah berlawanan ini berguna agar air yang bersih mendorong air ke arah bak penampungan air permukaan)
Bagaimana treatment airnya?
Setelah semua konstruksi dan instalasi kolam renang selesai serta bahan sudah tersedia, maka anda mulai melakukan proses treatment awal terhadap air kolam renang.
• Isi air kolam sampai penuh hingga pada batas bawah saluran menuju bak limpahan air permukaan. Kalau takut tetangga marah, air dapat dibeli pada pemasok air isi ulang sebanyak 3 tangki yang harganya per tangki 300 ribu. Tapi itu cukup mahal bukan?. Cara lain, harus bersabar, mengambil air melalui mesin pompa sedikit demi sedikit, nyalakan sejam stop dua jam, nyalakan lagi sejam, stop lagi hingga sekitar 10 kali dalam rentang waktu dua hari. Aman dan murah bukan?
• Langkah selanjutnya adalah taburkan kaporit sekitar sekilo yang harganya 20 ribu. Esok harinya, efek dari kaporit ini pada air kolam adalah air kolam tampak kuning/kehijau-hijauan. Anda jangan kaget. Ini disebut proses pengejutan air kolam, dimana alga, lumut dan bakteri hangus atau mati oleh kaporit tetapi masih tercampur atau larut dalam air. Berikutnya adalah memasukkan soda api setengah kilo dan tawas 3-4 kilo. Soda api untuk membersihkan kotoran dari dinding kolam dan tawas untuk mengikat kotoran (proses koagulasi) yang kemudian gravitasi/jatuh dan mengendap ke dasar kolam. Soda api dalam bentuk bubuk cukup ditaburkan ke dalam kolam, sedangkan tawas yang bentuknya berupa bongkahan dapat dipecah-pecah atau digiling kasar dan untuk mudahnya ditaruh di bawah keran wadah alat penyaring. Kemudian alat penyaringan dinyalakan dan larutan atau air tawas yang timbul dari proses pelarutan di bawah keran wadah akan teralirkan dengan sendirinya ke kolam. Tawas harganya 6 ribu perkilo dan soda api 20 ribu per kilo.
• Setelah proses koagulasi ini dianggap sudah selesai dimana air dalam kolam akan tampak bersih, bening dan biru (usahakan keramik dinding dan dasar kolam warna putih) sementara di bawah dasar kolam tampak endapan berwarna coklat. Endapan ini dibersihkan dengan alat sedot-yang rangkaiannya dirakit sendiri. Endapan ini sesungguhnya sangat halus tetapi terikat (koagulasi) sehingga mudah disedot. Jika endapat tersebut relatif tebal atau banyak gelap, endapan berupa kotoran/lumpur halus ini disedot dan dialirkan langsung ke saluran pembuangan (selokan). Jika sedotan tampak tipis atau sedikit dapat dialirkan ke wadah penyaringan, tetapi ijuk wadah penyaringan harus segera dibersihkan melalui keran dibagian bawah wadah sambil disiram (backwash).
• Jika air kolam sudah jernih (setelah beberapa saat penyedotan endapan) dan semua endapan di dalam kolam sudah dibersihkan, maka air kolam yang tampak biru, sesungguhnya kolam sudah bisa digunakan. Namuu jika anda ingin warna biru air kolam lebih gelap dan mengkilap, dapat ditambahkan terusi satu genggam setiap 3-4 hari. Satu kilo terusi yang kira-kira 10 gengam harganya 25 ribu. Selanjutnya tindakan terakhir dalam proses penjernihan air atau pembersihan kolam adalah melakukan sirkulasi air selama 6-8 jam. Proses sirkulasi adalah menyedot air dari bak oleh mesin yang diteruskan ke wadah lalu hasilnya dialirkan kembali ke kolam. Setelah melakukan sirkulasi 6-8 jam, matikan alat sirkulasi (melalui stop kontak) dan angkat rangkaian penyedot endapan dari kolam, maka anda langsung saja cebur ke kolam. Eureka!
• Untuk setiap kolam renang anda selesai digunakan, mungkin air kolamnya berkurang karena terbuang ke luar maka tambahkan air dari air pompa langsung ke dalam kolam atau melalui bak. Usahakan terlebih dahulu keseimbangan permukaan air dalam kolam dan bak agar air mengalir secara proporsional. Jika sudah konstan maka nyalakan mesin sirkulasi selama 6-8 jam dan tugas anda hari itu selesai biarkan proses sirkulasi berjalan sendirinya. Satu hal lagi, untuk menjaga stabilitas air dan menghalangi pertumbuhan alga/lumut taburkan kaporit sebanyak 1-2 genggam setiap 3-4 hari. Proses sirkulasi ada baiknya dilakukan tiap hari (ketika kolam tidak digunakan) selama 6-8 jam untuk tetap mempertahankan kebersihan kolam. Arus listrik alat sedot/sirkulasi sebenarnya tidak terlalu ng besar hanya kira-kira sebanyak penggunaan lampu pijar (lupa saya berapa watt).
Supaya memudahkan impian anda, bahan-bahan dan peralatan pembuatan kolam renang dapat dibeli di toko-toko material (besi dan keramik, kaporit, tawas dan soda api, serta paralon dan selang), toko akuarium (dapat dibeli wadah penyaring, mesin sedot air dan serokan). Toko akuarium di Kota Depok saya temukan di Jalan Margonda Raya seberang Hotel Bumi Wiyata. Sedangkan untuk terusi mungkin hanya dapat dibeli di toko kolam renang– yang paling dekat dari Depok alamatnya di Jalan Ampera Raya—seberang Lembaga Administrasi Negara. Sebagai tambahan, untuk besi pengaman di atas pagar kolam yang berada di dalam rumah dapat dibeli/digunakan besi krom (tapi bisa berkarat dalam air) 20 ribu semeter dan holdernya 15 ribu satu set dan tinggal di bor/fischer. Tetapi untuk besi pengaman di dalam kolam sebaiknya digunakan besi dan holder yang steinless. Di Depok toko besi steinless terdekat dari kampus adalah yang alamatnya dekat halte jelang UI dari arah Jakarta atau dipertokoaan di Kenari, Kampus Salemba/Jakarta. Bagi anda yang tertarik silahkan mencoba dan melakukan sendiri. Jika ada kesulitan dalam pemikiran awal saya bersedia mendiskusikannya untuk bertukar pikiran via email. Oleh karena bukunya sedang saya susun, maka hasil diskusi pembuatan seputar kolam renang mini ini sudah barang tentu akan dapat membuat lebih rinsi isi buku tersebut.
Selamat mencoba sendiri.
akhirmh@yahoo.com
Selanjutnya...
Persoalannya adalah keinginan untuk berenang kerap dihadapkan pada persoalan akses ke kolam renang: jauh dari rumah, repot, mahal (kalau rutin)—belum lagi mempertimbangkan kesehatan/kebersihan kolam renang dan privasi (terutama aurat). Untuk mengatasi kebutuhan soal berenang dan kendalanya tadi, membuat kolam renang sendiri adalah solusinya. Akan tetapi membuat kolam kerap terdengar atau terkesan mahal apalagi melalui konsultan atau kontraktor. Tulisan ini coba menginformasikan bahwa membuat kolam renang dapat dilakukan sendiri dan justru murah. Murah karena kita dapat menyiasatinya. Yang dimaksud kolam renang mini adalah kolam yang ukurannya kira-kira seluas 5×2,5 meter dimana volume air sebanyak 10-15 kubik dengan kedalaman kolam bervariasi antara 80 cm hingga 180 cm.
Bagaimana memulainya?
• Ada kebutuhan untuk berenang (kebugaran dan kesehatan) dan keinginan punya kolam renang sendiri dan memberi fasilitas bagi anak-anak atau keluarga di rumah untuk belajar renang, bergembira ria dan sebagainya.
• Tersedia lahan dengan ruang terbuka minimal 6×3 meter baik disamping maupun belakang rumah. Jika hanya tersisa 3×3 meter yang terbuka dapat digabungkan dengan mengorbankan/substitusi atau komplemen dengan bagian rumah yang tertutup yang selama ini dipandang tidak efektif/kurang memuaskan. Jika ruang tertutup ingin tetap dimaksimalkan dengan kehadiran kolam, lantainya dapat ditinggikan dengan menggunakan dak atau lantai kayu. Sementara diatasnya tetap dapat difungsikan sebagai ruang kerja/ruang baca, ruang instirahat atau gudang atau apa saja yang dipandang sesuai. Ini malah lebih menarik karena kolam sebagian berada di luar bangunan rumah dan sebagian ada di dalam rumah. Manfaat tambahan, jika hujan atau terik, berenang tetap bisa dilakukan.
Biayanya berapa?
Membuat kolam renang sendiri jangan dibayangkan mahal, justru relatif murah. Biaya pembuatan kolam ini saya kira masih bisa dijangkau jika kita hubungkan dengan biaya rekreasi dan biaya kesehatan yang semakin mahal. Perkiraan kasarnya saya hitung hanya sekitar Rp 5 juta. Bagaimana bisa!
• Konstruksi kolam. Biaya konstruksi beton cor sederhana termasuk upah tukang 3 juta, dan keramik 1 juta.
• Peralatan penyaringan/sirkulasi air yang meliputi wadah penyaringan (400 ribu), mesin penyedot, yang biasa digunakan untuk akuarium besar dua buah (satu untuk menarik air dari bak penampungan limpahan ke wadah penyaringan dengan harga 200 ribu dan satu lagi untuk menyedot endapan/kotoran dari dasar kolam yang seharga 100 ribu. Untuk bahan paralon, selang-selang dan serokan sekitar 100 ribu.
• Bahan disinfektan, penjernih air (dan kecantikan air kolam) yang terdiri dari kaporit, tawas, soda api (dan terusi) 100 ribu.
• Instalasi listrik yakni stop kontak ke mesin-mesin dan lampu-lampu sekitar kolam 100 ribu.
Biaya-biaya di atas adalah biaya minimal untuk pemilikan kolam renang dan olahraga renang murah tapi menyehatkan. Jika ingin kolam tambah luas, keramik yang harganya lebih mahal dan penambahan asesoris kolam atau pengintegrasian kolam dengan rumah tentu menjadi lebih mahal (itu soal pilihan). Hanya saja biaya-biaya untuk pokok kolam renang yakni alat penyaringan dan sirkulasi air serta kebutuhan bahan-bahan kimia untuk penjernihan air relatif tetap
Untuk desain kolam renangnya sendiri sangat simpel. Setelah kolamnya sendiri selesai, disamping (salah satu sisi) kolam renang, buat bak penampungan air limpahan kolam dengan volume sekitar 0,25 kubik. Kemudian kolam dan bak dihubungkan oleh satu atau dua lubang di dinding bagian atas kolam (kira-kira 10-20 cm dari teras kolam yang merupakan saluran pembuangan air limpahan permukaan kolam ke bak penampungan. Selanjutnya, mesin sedot yang lebih besar diletakkan di dalam bak yang berfungsi untuk memompa air dari bak ke wadah penyaringan yang berada di teras kolam. Wadah penyeringan itu sendiri memiliki dua bagian yakni bagian penampungan air (ada ijuk) dan bagian tempat air bersih yang muncul ke permukaan wadah melalui sela-sela tumpukan pecahan batu gamping. Batu gamping dan ijuk termasuk satu paket dengan pembelian wadah penyaringan. Kemudian, air yang sudah bersih di dalam wadah dialirkan/disalurkan kembali ke kolam (dengan arah yang berlawanan dengan salurah menuju bak) melalui paralon yang ditanam di bawah teras kolam. Posisi arah berlawanan ini berguna agar air yang bersih mendorong air ke arah bak penampungan air permukaan)
Bagaimana treatment airnya?
Setelah semua konstruksi dan instalasi kolam renang selesai serta bahan sudah tersedia, maka anda mulai melakukan proses treatment awal terhadap air kolam renang.
• Isi air kolam sampai penuh hingga pada batas bawah saluran menuju bak limpahan air permukaan. Kalau takut tetangga marah, air dapat dibeli pada pemasok air isi ulang sebanyak 3 tangki yang harganya per tangki 300 ribu. Tapi itu cukup mahal bukan?. Cara lain, harus bersabar, mengambil air melalui mesin pompa sedikit demi sedikit, nyalakan sejam stop dua jam, nyalakan lagi sejam, stop lagi hingga sekitar 10 kali dalam rentang waktu dua hari. Aman dan murah bukan?
• Langkah selanjutnya adalah taburkan kaporit sekitar sekilo yang harganya 20 ribu. Esok harinya, efek dari kaporit ini pada air kolam adalah air kolam tampak kuning/kehijau-hijauan. Anda jangan kaget. Ini disebut proses pengejutan air kolam, dimana alga, lumut dan bakteri hangus atau mati oleh kaporit tetapi masih tercampur atau larut dalam air. Berikutnya adalah memasukkan soda api setengah kilo dan tawas 3-4 kilo. Soda api untuk membersihkan kotoran dari dinding kolam dan tawas untuk mengikat kotoran (proses koagulasi) yang kemudian gravitasi/jatuh dan mengendap ke dasar kolam. Soda api dalam bentuk bubuk cukup ditaburkan ke dalam kolam, sedangkan tawas yang bentuknya berupa bongkahan dapat dipecah-pecah atau digiling kasar dan untuk mudahnya ditaruh di bawah keran wadah alat penyaring. Kemudian alat penyaringan dinyalakan dan larutan atau air tawas yang timbul dari proses pelarutan di bawah keran wadah akan teralirkan dengan sendirinya ke kolam. Tawas harganya 6 ribu perkilo dan soda api 20 ribu per kilo.
• Setelah proses koagulasi ini dianggap sudah selesai dimana air dalam kolam akan tampak bersih, bening dan biru (usahakan keramik dinding dan dasar kolam warna putih) sementara di bawah dasar kolam tampak endapan berwarna coklat. Endapan ini dibersihkan dengan alat sedot-yang rangkaiannya dirakit sendiri. Endapan ini sesungguhnya sangat halus tetapi terikat (koagulasi) sehingga mudah disedot. Jika endapat tersebut relatif tebal atau banyak gelap, endapan berupa kotoran/lumpur halus ini disedot dan dialirkan langsung ke saluran pembuangan (selokan). Jika sedotan tampak tipis atau sedikit dapat dialirkan ke wadah penyaringan, tetapi ijuk wadah penyaringan harus segera dibersihkan melalui keran dibagian bawah wadah sambil disiram (backwash).
• Jika air kolam sudah jernih (setelah beberapa saat penyedotan endapan) dan semua endapan di dalam kolam sudah dibersihkan, maka air kolam yang tampak biru, sesungguhnya kolam sudah bisa digunakan. Namuu jika anda ingin warna biru air kolam lebih gelap dan mengkilap, dapat ditambahkan terusi satu genggam setiap 3-4 hari. Satu kilo terusi yang kira-kira 10 gengam harganya 25 ribu. Selanjutnya tindakan terakhir dalam proses penjernihan air atau pembersihan kolam adalah melakukan sirkulasi air selama 6-8 jam. Proses sirkulasi adalah menyedot air dari bak oleh mesin yang diteruskan ke wadah lalu hasilnya dialirkan kembali ke kolam. Setelah melakukan sirkulasi 6-8 jam, matikan alat sirkulasi (melalui stop kontak) dan angkat rangkaian penyedot endapan dari kolam, maka anda langsung saja cebur ke kolam. Eureka!
• Untuk setiap kolam renang anda selesai digunakan, mungkin air kolamnya berkurang karena terbuang ke luar maka tambahkan air dari air pompa langsung ke dalam kolam atau melalui bak. Usahakan terlebih dahulu keseimbangan permukaan air dalam kolam dan bak agar air mengalir secara proporsional. Jika sudah konstan maka nyalakan mesin sirkulasi selama 6-8 jam dan tugas anda hari itu selesai biarkan proses sirkulasi berjalan sendirinya. Satu hal lagi, untuk menjaga stabilitas air dan menghalangi pertumbuhan alga/lumut taburkan kaporit sebanyak 1-2 genggam setiap 3-4 hari. Proses sirkulasi ada baiknya dilakukan tiap hari (ketika kolam tidak digunakan) selama 6-8 jam untuk tetap mempertahankan kebersihan kolam. Arus listrik alat sedot/sirkulasi sebenarnya tidak terlalu ng besar hanya kira-kira sebanyak penggunaan lampu pijar (lupa saya berapa watt).
Supaya memudahkan impian anda, bahan-bahan dan peralatan pembuatan kolam renang dapat dibeli di toko-toko material (besi dan keramik, kaporit, tawas dan soda api, serta paralon dan selang), toko akuarium (dapat dibeli wadah penyaring, mesin sedot air dan serokan). Toko akuarium di Kota Depok saya temukan di Jalan Margonda Raya seberang Hotel Bumi Wiyata. Sedangkan untuk terusi mungkin hanya dapat dibeli di toko kolam renang– yang paling dekat dari Depok alamatnya di Jalan Ampera Raya—seberang Lembaga Administrasi Negara. Sebagai tambahan, untuk besi pengaman di atas pagar kolam yang berada di dalam rumah dapat dibeli/digunakan besi krom (tapi bisa berkarat dalam air) 20 ribu semeter dan holdernya 15 ribu satu set dan tinggal di bor/fischer. Tetapi untuk besi pengaman di dalam kolam sebaiknya digunakan besi dan holder yang steinless. Di Depok toko besi steinless terdekat dari kampus adalah yang alamatnya dekat halte jelang UI dari arah Jakarta atau dipertokoaan di Kenari, Kampus Salemba/Jakarta. Bagi anda yang tertarik silahkan mencoba dan melakukan sendiri. Jika ada kesulitan dalam pemikiran awal saya bersedia mendiskusikannya untuk bertukar pikiran via email. Oleh karena bukunya sedang saya susun, maka hasil diskusi pembuatan seputar kolam renang mini ini sudah barang tentu akan dapat membuat lebih rinsi isi buku tersebut.
Selamat mencoba sendiri.
akhirmh@yahoo.com